Rabu, 26 Mei 2010

hadist tentang hemat energi

عن ابن عمر، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الإقتصاد في النفقه نصف العيش

Dari Ibnu ‘Umar Ra, Rasulullah Saw bersabda: berlaku hemat (ekonomis) itu adalah separuh dari kehidupan. (HR. al-Syihab)

hadist perintah hemat energi

عن جابر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أطفئوا المصابيح بالليل إذا رقدتم وأغلقوا الأبواب وأوكوا الأسقية وخمروا الطعام والشراب - ولو بعود يعرضه

Dari Jabir Ra, rasulullah bersabda: matikanlah lampu- lampu saat kalian tidur di malam hari, tutuplah pintu, rapatkanlah tempat air, tutupilah makanan dan minuman. Meskipun hanya dengan membentangkan sebatang kayu saja. (HR. Imam Bukhari )

pertanyaan yang terjadi kepadaimam syafii

Delapan Kata Untuk Imam Asy-Syafi’i

Imam asy-Syafi’i –rahimahullah- pernah ditanya tentang arti delapan kata berikut: wajib, lebih wajib, menakjubkan, lebih menakjubkan, sulit, lebih sulit, dekat dan lebih dekat.

Lalu beliau menjawabnya dalam beberapa bait syair berikut:

مِنْ وَاجِبِ النَّاسِ أَنْ يَتُوْبُـوْا لَكِنَّ تَـرْكَ الذُّنُـوْبِ أَوْجَـبُ

وَ الدَّهْرُ فِي صَرْفِهِ عَجِيْـبٌ وَ غَفْلَـةُ النَّاسِ عَنْـهُ أَعْجَـبُ

وَالصَّبْرُ فِي النَّائِبَاتِ صَعْبٌ لَكِنَّ فَوَاتَ الثَّـوَابِ أَصْـعَبُ

وَكُلُّ مَا تَرْتَجِــيْ قَرِيْـبٌ وَالْمَوْتُ مِنْ دُوْنِ ذَلِكَ أَقْـرَب

Bertaubat bagi manusia adalah perkara wajib
Namun meninggalkan segala dosa itu lebih wajib

Perubahan pada masa adalah suatu yang menakjubkan
Namun lalainya manusia dari semua itu lebih menakjubkan

Bersabar tatkala musibah datang adalah perkara sulit (bagi hati)
Namun berlalunya pahala begitu saja lebih sulit (bagi diri)

Segala sesuatu yang engkau harapkan adalah dekat
Namun datangnya kematian itu adalah lebih dekat

hadist tentang orag yang mengertikan Qur'an tanpa ilmunya

Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalan Abdul A’la bin Abu Amir ats-Tsa’labi dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Rasulullah -shollallahu alaihi wa sallam-:

اِتَّقُوْا الْحَدِيْثَ عَنِّيْ إِلاَّ مَا عَلِمْتُمْ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Bertakwalah dalam menceritakan hadits dariku kecuali apa yang telah kalian ketahui, dan barang siapa yang berdusta atas namaku hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka, dan barang siapa yang berkata tentang al-Qur`an dengan akalnya maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka